INFO LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Minggu, 21 November 2010

Pengelolaan Pendidikan Islam di Indonesia Belum Maksimal

Minat Masyarakat Terhadap Pendidikan Islam Meningkat

JAKARTA--Pengamat pendidikan, Imam Suprayogo, menyatakan minat masyarakat atas pendidikan Islam terus meningkat. Alasannya, banyak orang tua menginginkan anaknya tidak hanya memiliki pengetahuan umum, tapi juga agama. Dengan begitu anak diharapkan menjadi manusia intelektual dan berakhlak. ‘’Iya, saat ini terjadi peningkatan minat masyarakat untuk memberikan pendidikan Islam bagi anak mereka baik di pesantren maupun lembaga pendidikan Islam,’’ kata Rektor Univesritas Islam Negeri Malang ini kepada Republika usai menghadiri semiloka Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) tentang peta pendidikan Islam di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Jakarta, Rabu, (28/4/2010).

Menurut Imam, pesantren dan lembaga pendidikan Islam saat ini menjadi solusi pendidikan alternatif bagi masyarakat. Hal itu karena keduanya tidak hanya melengkapi siswa dengan pengetahuan umum, tapi juga pengetahuan agama. Dengan demikian, siswa didik tidak hanya pintar pengetahuan, tapi juga berakhlak. ‘’Jadi berbicara pendidikan karakter, lembaga pendidikan Islam dan pesantren menjadi solusi alternatif,’’ jelasnya. Di Indonesia, Imam menyebutkan, pesatnya pertumbuhan pendidikan Islam terjadi setelah era reformasi. Pertumbuhan lembaga pendidikan Islam terjadi pada sisi kuantitas dan kualitas. Selain itu, pesatnya pertumbuhan tidak hanya terjadi pada tingkat perguruan tinggi, tapi juga sekolah dasar Islam. ‘’Saat ini banyak orang tua yang bangga bila anaknya sekolah di SD Islam,’’ ucapnya.

Redaktur: Budi Raharjo
Reporter: M Bachrul Ilmi




Pendidikan Islam Belum Digarap Maksimal
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pendidikan Islam di Indonesia belum digarap secara maksimal. Padahal Indonesia memiliki potensi sumberdaya manusia yang memadahi dan unggul dibandingkan negara lain. Menurut Direktur The Islamic College Jakarta, Seyyed Ahmad Fazeli, hal ini menjadi tantangan yang harus dipecahkan oleh praktisi pendidikan Muslim di Indonesia untuk mengoptimalkan pendidikan Islam utamanya bagi kader-kader Muslim yang berpotensi. ”Indonesia luas perlu dilakukan seleksi generasi muda yang cerdas agar mutu pendidikan lebih maksimal,” kata dia dalam acara seminar sehari dengan tema “Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia”yang digelar The Islamic College Jakarta, Jakarta, Rabu (29/9/2010).

Seyyed menuturkan, para praktisi pendidikan Islam di Indonesia dituntut menghadirkan teori pendidikan baru yang mengacu pada nilai luhur Islam. Sebab, selama ini teori-teori pendidikan yang diterapkan masih mengadopsi teori barat.  Selain itu, bangsa Indonesia didorong mencetak para peneliti dan ilmuwan yang tampil di kancah internasional. Akan tetapi, upaya mewujudkan cita-cita tersebut tergantung pada kemampuan berijtihad menghadirkan konsep pendidikan Islam yang integral dan komprehensif.
Seyyed mengatakan, ruh pendidikan Islam terletak pada penguatan tauhid. Pendidikan dalam Islam tak menitik beratkan pada materi. Pendidikan dalam Islam diperuntukkan untuk meraih tujuan terbaik berdasarkan tuntunan Rasulullah.  Namun demikian, tak kalah penting unsur mendasar dalam pendidikan adalah praktek dengan melaksanakan hal terbaik tersebut.”Kelebihan Indonesia tinggal dibina secara maksimal agar mencapai hasil terbaik,” kata dia.

Redaktur: Krisman Purwoko
Reporter: Nashih Nashrullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar