Gagasan pembaharuan (reformasi) dan modernisasi pendidikan Islam mempunyai akar dari gagasan tentang reformasi dan modernisasi pemikiran dan institusi Islam secara keseluruhan. Kerangka dasarnya adalah kebangkitan kaum muslim di masa yang akan datang harus berangkat dari pembaharuan pemikiran dan lembaga Islam, terutama pendidikan.[1] Modernisasi, yang dalam konteks Indonesia dikenal dengan istilah development (pembangunan), merupakan proses multi-dimensional yang kompleks; dalam hal ini pendidikan dipandang sebagai suatu variabel modernisasi. [2]
PENJELAJAHAN RECITAL, INTELEKTUAL, DAN SPIRITUAL TAK BERTEPI
Senin, 07 Februari 2011
Jumat, 04 Februari 2011
PESANTREN MEMILIKI KEUNGGULAN, KOK TIDAK HEBAT?
Sebuah pertanyaan menggelitik terlontar dari benak, "Pesantren memiliki sejumlah keuggulan. Tetapi kok tidak hebat?". Keunggulan dimaksud, setidaknya, menyangkut hal-hal berikut.
To be continued
Cileunyi-Bandung, 05 Februari 2011
Dadan Rusmana
- Pertama, Pesantren dimaksudkan sebagai wadah pembinaan dan pencetak santri/santriwati yang berkarakter baik berdasarkan nilai-nilai keislaman atau berakhlakul karimah. Dengan kata lain, Pesantren berusaha mewujudkan manusia unggul dari segi karakter dan kepribadian, seperti karakter shiddiq (jujur), amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya), dan fathanah (cerdas).
- Kedua, pesantren mengajarkan dan mendidikkan berbagai pengetahuan yang harus dikuasai oleh para santrinya. Sebagian pesantren memberikan penekanan pada pengajian ilmu-ilmu "agama" yang bersumber dari teks-teks atau ayat-ayat qauliyyah, dan sebagian pesantren, kini, telah memberi penekanan lainnya, yakni melakukan pengkajian pada ayat-ayat kawniyyah. Dalam dimensi ini, pesantren berusaha membimbing dan mencetak sumber daya manusia yang memiliki keunggulan fikir (penguasaan ilmu dan pengetahuan).
- Ketiga, pesantren membimbing dan membina para santrinya dengan sikap kemandirian [tidak terlalu banyak bergantung pada bantuan orang] dan kreatif [enterpreneur]. Umumnya, pesantren mandiri dan dibiayai secara berdikari, tidak terlalu mengandalkan pemberian eksternal.
- Keempat, pesantren membina dan mendidikkan kesederhanaan, peduli pada sesama, dan peduli pada alam.
- Kelima, pesantren mendidikkan dan mempraktekkan kurikulum berbasis kompetensi atau in service training.
To be continued
Cileunyi-Bandung, 05 Februari 2011
Dadan Rusmana
Langganan:
Postingan (Atom)