Imam Zaid Shakir dan Syekh Hamzah Yusuf tak pernah lelah untuk berjuang demi mewujudkan sebuah impian: mendirikan perguruan tinggi Islam yang terakreditasi di Amerika Serikat (AS). Perjuangan yang dilakukan keduanya selama bertahun-tahun, tak lama lagi akan segera terwujud. Kedua intelektual Muslim di California, AS, itu berupaya untuk menghadirkan perguruan tinggi Islam yang mampu mendidik generasi muda Muslim menjadi pemimpin yang memegang teguh nilai agamanya dalam suasana kehidupan Amerika. ''Sebagai sebuah komunitas agama, kebutuhan kami tak jauh berbeda dengan komunitas agama lain,'' tutur Shakir, seorang warga AS asli yang telah lama memeluk Islam.
PENJELAJAHAN RECITAL, INTELEKTUAL, DAN SPIRITUAL TAK BERTEPI
Kamis, 14 Oktober 2010
KH Kholil Ridwan: 'Ada Ketidakadilan terhadap Pesantren'
Begitu bom meledak di Bali Oktober 2005, yang disusul dengan munculnya video rekaman para aksi bom bunuh diri yang
mengaku sengaja melakukannya atas nama 'jihad'. Tiba-tiba saja dunia pesantren
menjadi tersandera. Aneka wacana bermunculan dalam kaitan pengawasan pesantren.
Dan gongnya, adalah perlunya pengambilan sidik jari bagi semua siswa pesantren.
''Kalau saya kasih komentar, ini artinya ada ketidakadilan publik terhadap
pesantren. Kenapa misalnya, para alumni Universitas Indonesia (UI) yang menjadi
koruptor, sebut misalnya, Ketua KPU Nazaruddin Syamsuddin, ditahan karena
dianggap korupsi, tapi kok UI tidak dikatakan sebagai sarang koruptor,'' ujar
Ketua Majlis Pimpinan Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), KH
Kholil Ridwan. Padahal, kata dia, pesantren termasuk ikut melahirkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berperan besar terhadap kehiduban bangsa
Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)