Amerika
sebagai negara metropolitan, multietnis, dan multireligius memberikan kebebasan
bagi warga negaranya untuk terus melakukan kajian dan studi dalam berbagai
bidang yang dapat mendorong kemajuan peradaban bangsa Amerika. Sebagian warga
negara Amerika merupakan pemeluk agama Islam atau muslim. Sekalipun dalam
bayang-bayang stereotype bahwa Islam (Muslim) identik dengan teroris, warga
muslim Amerika, yang umumnya berasal dari kaum Imigran, terus melakukan upaya
dakwah untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama perdamaian, agama
keselamatan, dan rahmat lil 'alamin. Pasca keruntuhan WTC, 11
September, George W. Bush memukul genderang perang yang memojokkan kaum muslim
di seluruh dunia dan menuduhnya sebagai teroris, akativitas kajian Islam di
Amerika dan Eropa justeru terus meningkat.