PESANTREN, MADRASAH, DAN SEKOLAH

PENJELAJAHAN RECITAL, INTELEKTUAL, DAN SPIRITUAL TAK BERTEPI

Home | Sastra Muslim | Dunia Islam | Studi al-Qur'an | Semiotika | Cross Cultural Understanding

Minggu, 30 Oktober 2011

Pembukaan Kembali Madrasah Aliyah Kejuruan: Antara Harapan dan Realitas

Madrasah Aliyah Kejuruan akan dibuka kembali
        Madrasah aliyah kejuruan (MAK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Kementerian Agama Republik INdonesia yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari Madrasah Aliyah  atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Madrasah Aliyah.      
          Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada tahun 2012 akan membuka kembali program Madrasah Aliyah Kejuruan baik negeri maupun swasta. Program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja dalam memasuki dunia usaha dan dunia industri. "Selain bisa
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, lulusannya diharapkan siap kerja," kata Dirjen Pendis Mohammad Ali kepada wartawan di ruang kerjanya, kantor Kementerian Agama Jakarta, Jumat (9/9). Selain itu juga akan dibuka kembali program Madrasah Aliyah Pendidikan Keagamaan.
      Dikatakan, peran pendidikan kejuruan menjadi penting untuk mengurangi jumlah pengangguran, hal ini sangat relevan dengan lulusan Madrasah Aliyah (setara sekolah menengah atas). "Kita ingin tidak sekedar menyulap dari Madrasah Aliyah umum ke MA kejuruan," ujar Ali. Untuk menghidupkan kembali MA Kejuruan, sebetulnya saat ini ada beberapa madrasah sudah mempunyai alat-alat praktikum. "Tapi kita akan membuat beberapa pilot projek, karena ini bukan masalah sederhana," ujarnya lagi. Selain masalah ijazah, kata Ali, jika Direktorat Jenderal Pendidikan Islam selama ini hanya mengeluarkan ijazah MA umum, nanti juga akan menerbitkan ijazah MA kejuruan. "Untuk itu akan dilakukan uji kompetisi, supaya bisa disiapkan secara formal," ungkap Dirjen yang juga Guru Besar UPI Bandung.
        Ia juga memaparkan, program direktorat madrasah yang lain pada tahun 2012 akan merehabilitasi ruang belajar Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang rusak ringan dan berat. Sehingga tidak ada keluhan anak belajar dalam situasi yang kurang kondusif. Pada tahun 2009, pemerintah sudah merehab 24 ribu ruang kelas MI dengan anggaran sebesar Rp 3 trilyun. "Tahun 2012 ruang belajar MI dan MTs, kita sedang mendata berapa jumlah ruang belajarnya," kata Ali seraya menambahkan, anggaran pagu Pendidikan Islam pada tahun 2011 sebesar Rp 25 trilyun, dan dianggarakan pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 27 trilyun. "Dana pendidikan juga kita arahkan untuk peningkatan kualitas, sertifikasi guru, termasuk juga pelatihan-pelatihan supaya tenaga pengajar bisa lebih bagus. Selain itu juga membangun laboratorium baik bahasa, komputer, IPA termasuk laboratium fisika, kimia, biologi," papar Dirjen.

Sumber: http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6327


Pemerintah Perlu Perkuat Pendidikan Menengah


Pembukaan Madrasah Aliyah kejuruan di atas, pada hakikatnya, merupakan bentuk solusi dan antisipasi dari persoalan pendidikan dan kualitas output  dan outcomes dari madrasah. Adalah realitas bahwa alumni madrasah Aliyah tidaklah semuanya mampu melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi, namun kemudian dengan berbagai faktor banyak yang memilih bekerja. Dari sekian banyak pelamar kerja,  alumni madrasah Aliyah banyak yang tidak memiliki skill atau kompetensi yang jelas. Hal ini tentunya membuat mereka kalah bersaing dengan lulusan sekolah, terutama sekolah kejuruan (SMK), yang sejak awal dipersiapkan agar siswa "siap kerja" ketika mereka menyelesaikan studinya. Setidaknya, berdasarkan hal ini, pembukaan MA kejuruan menjadi penting adanya.
Namun, pembukaan MA kejuruan ini masih terkendala dengan political will dari negara. Pemerintah saat ini masih berfokus pada penguatan dan penyelesaian hambatan di jenjang pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs. Perhatian untuk meningkatkan akses dan mutu di jenjang pendidikan menengah masih belum proporsional dan karenanya  perlu ditingkatkan. Sebab, pertumbuhan ekonomi dewasa saat ini membutuhkan tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan di jenjang pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. Permasalahan ini dikupas dalam intisari laporan pendidikan yang dirilis UNESCO dalam Global Education Digest 2011, November. Negara-negara diminta untuk tidak mengabaikan pendidikan menengah. "Tidak bisa suatu negara melepaskan diri dari belitan kemiskinan tanpa ekspansi yang cepat pada jenjang pendidikan menengah. Justru, pendidikan menengah inilah bekal minimum untuk melengkapi anak-anak muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat membuat mereka siap hidup dalam persiangan global," sebagaimana disebut oleh  Direktur Jenderal UNESCOIrina Bokova, Kamis (17/11/2011). Menurut Irina, setiap negara harus punya ambisi dan komitmen untuk memenuhi tantangan tersebut. Sebab, peningkatan pendidikanlah jalan utama untuk menuju pada kemakmuran.
Pendidikan menegah bukan saja untuk menyiapkan anak-anak muda melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi juga untuk langsung masuk ke pasar kerja. Dengan semakin banyak siswa yang masuk ke pendidikan dasar, berarti pendidikan menengah perlu siap dan kuat untuk menampuk lulusan dari jenjang pendidikan dasar. Persoalan akses memang masih menjadi kendala dalam perluasan pendidikan menengah. Di Indonesia, angka partisipasi kasar (APK) SMP tercatat 98 persen. Namun, APK di jenjang SMA/SMK baru berkisar 69.6 persen.
Menurut Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, akibat menggenjot pendidikan dasar, terutama SD, saat ini terjadi kesenjangan di pendidikan menengah. Dari infrastruktur sekolah saja, kata dia, sudah mengalami hambatan (bottle neck). "Penambahkahan jumlah SMP, apalagi SMA sederajat itu tidak bergerak cepat. Sekarang saatnya kita bergerak cepat untuk membuat pendidikan menengah dan tinggi juga semakin luas aksesnya, selain juga memikirkan kualitasnya," tutur Anies.

Sumber: http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6445 
Diposting oleh Dadan Rusmana di 14.22
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kebijakan Tentang Madrasah, Madrasah

3 komentar:

  1. Madrasah Aliyah Kejuruan25 Mei 2012 pukul 01.08

    MAK merupakan salah satu solusi untuk menciptakan tenaga kerja yang ahli di bidangnya, dengan tetap menguasai ilmu agama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unknown1 April 2019 pukul 07.52

      Cara nya gimna kalo saya pingin membuat MAK

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  2. Fitrylotus27 Oktober 2013 pukul 01.28

    mhn diberikan infonya, daerah mn sj yg sdh ad MAK nya, thx

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

PROFIL

  • Dadan Rusmana
  • Unknown

Terjemahkan Blog Ini

Raga Berjarak, Hati Tetap Bersatu. Selamat Berbagi dan bersaudara Fillah
DAFTAR ISI

PENDIDIKAN ISLAM

  • Kebijakan Tentang Pendidikan (4)
  • Kurikulum Pendidikan Islam (2)
  • Manajemen Pendidikan Islam (3)
  • Pendidikan Islam (18)
  • Pendidikan Islam dan Radikalisme (1)
  • Pendidikan Islam di Amerika dan Eropa (6)
  • Pendidikan Karakter (1)
  • Standar Nasional Pendidikan (2)
  • Tokoh Pendidikan Islam Indonesia (3)

PESANTREN

  • Kebijakan Tentang Pesantren (2)
  • Pesantren (27)
  • Pesantren dan Radikalisme (6)
  • Titian Muhibah Dunia Pesantren (3)
  • kurikulum Pesantren (6)

MADRASAH

  • Kebijakan Tentang Madrasah (7)
  • Madrasah (17)
  • Madrasah Aliyah (3)
  • Madrasah Bertaraf Internasional (1)
  • Madrasah Ibtidaiyah (1)
  • Madrasah Tsanawiyah (1)
  • Madrasah di Asia Selatan (1)

SEKOLAH

  • Sekolah (5)

Tema Lainnya

  • Indeks Pembangunan Indonesia (2)
  • Kelamahan Pendidikan di Indonesia (1)
  • Niat mencari ilmu (1)
  • Perguruan Tinggi (5)
  • Profesionalisme Guru (1)
  • UN (1)

Entri Populer

  • Sorogan dan Bandungan: Sistem Klasik Pendidikan di Pesantren
  • Beberapa Kelemahan Dunia Pendidikan di Indonesia
  • Pendidikan Islam di Eropa: Jerman
  • MADRASAH DI INDONESIA: SEKOLAH TERBAIK
  • Beberapa Cara Salah Mendidik Anak
  • Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Masih Tetap di Jajaran Bawah

ARSIP TULISAN

  • ►  2014 (8)
    • ►  Februari (3)
      • ►  Feb 13 (1)
      • ►  Feb 11 (2)
    • ►  Januari (5)
      • ►  Jan 18 (5)
  • ►  2013 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 27 (1)
      • ►  Nov 19 (1)
      • ►  Nov 13 (1)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 26 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 27 (1)
      • ►  Agu 22 (1)
  • ►  2012 (7)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 06 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 30 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 01 (1)
    • ►  Januari (4)
      • ►  Jan 22 (4)
  • ▼  2011 (55)
    • ►  Desember (7)
      • ►  Des 20 (2)
      • ►  Des 14 (1)
      • ►  Des 13 (1)
      • ►  Des 07 (2)
      • ►  Des 02 (1)
    • ►  November (16)
      • ►  Nov 30 (1)
      • ►  Nov 28 (3)
      • ►  Nov 26 (3)
      • ►  Nov 25 (1)
      • ►  Nov 22 (3)
      • ►  Nov 20 (2)
      • ►  Nov 19 (1)
      • ►  Nov 10 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
    • ▼  Oktober (10)
      • ▼  Okt 30 (1)
        • Pembukaan Kembali Madrasah Aliyah Kejuruan: Antara...
      • ►  Okt 28 (2)
      • ►  Okt 27 (2)
      • ►  Okt 23 (3)
      • ►  Okt 15 (1)
      • ►  Okt 01 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 29 (1)
    • ►  Agustus (1)
      • ►  Agu 03 (1)
    • ►  Juli (4)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 18 (1)
      • ►  Jul 14 (1)
      • ►  Jul 07 (1)
    • ►  Juni (4)
      • ►  Jun 17 (1)
      • ►  Jun 16 (1)
      • ►  Jun 08 (1)
      • ►  Jun 02 (1)
    • ►  Mei (4)
      • ►  Mei 23 (1)
      • ►  Mei 21 (1)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 16 (1)
    • ►  April (3)
      • ►  Apr 25 (1)
      • ►  Apr 23 (1)
      • ►  Apr 22 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 07 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 13 (1)
  • ►  2010 (16)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 30 (1)
      • ►  Des 29 (1)
      • ►  Des 15 (1)
    • ►  November (4)
      • ►  Nov 21 (1)
      • ►  Nov 16 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
      • ►  Nov 05 (1)
    • ►  Oktober (7)
      • ►  Okt 30 (1)
      • ►  Okt 29 (1)
      • ►  Okt 28 (1)
      • ►  Okt 24 (1)
      • ►  Okt 22 (1)
      • ►  Okt 14 (2)
    • ►  September (2)
      • ►  Sep 30 (1)
      • ►  Sep 29 (1)

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Daftar Blog

  • Critical Muslims
    Syrian Muslim intellectual and critic Muhammad Shahrur (Shahrour) (1938-2019)
  • EKSOTISME DUNIA ISLAM
    Islam Jadi Agama Terbesar Kedua di 20 Negara Bagian AS
  • SASTRA MUSLIM
    HARI YANG DIJANJIKAN: NAJIB KAILANI
  • STUDI AL-QUR'AN
    Keseimbangan Angka-angka Dalam Al Qur’an
  • SEMIOTIKA

Tulisan dan Karya Terbaru tentang Pesantren dan Madrasah

  • Manajemen Pesantren_ A. Halim dkk (Ed)
  • Masa Depan Pesantren_Dr. In'am Sulaiman, M.Pd

INFO LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

  • INFO PESANTREN DI INDONESIA

Meniti Harapan

Meniti Harapan
dadanrusmana2011. Diberdayakan oleh Blogger.