Akhirnya Taliban Dirikan Sekolah untuk Anak Perempuan
Seperti diketahui, ketika rezim Taliban menguasai Afganistan, banyak peraturan yang dikeluarkan oleh rezim ini yang dianggap mengekang kiprah kaum perempuan di ruang publik (public domain), termasuk kaum perempuan dilarang untuk sekolah. Namun seiring dengan pergantian rezim dan perubahan orientasi perjuangan, maka sebagian pimpinan (dan eks-pimpinan) Taliban mulai menerima demokrasi, modernisasi, dan pendidikan modern. Di bawah ini disajikan tulisan dari Mukafi Na'im tentang salah satu bentuk keterbukaan kelompok Taliban terhadap pentingnya pendidikan (formal) bagi kaum perempuan.
Akhirnya Taliban Dirikan Sekolah untuk Anak Perempuan
Sabtu, 18/01/2014 00:38

Kabul, NU Online
Saat Taliban melarang anak- anak perempuan untuk bersekolah di tahun 1990-an, Mulah Wakil Ahmad Muttawakil menjabat sebagai menteri luar negeri.
Kini, putri Muttawakil bersekolah di Kabul— di sebuah sekolah yang ia bangun. “Ia duduk di kelas dua dan menjadi salah satu siswa berprestasi di kelasnya,” ujarnya bangga. Katanya ia sering membantu anaknya mengerjakan pekerjaan rumah. Demikian dilaporkan oleh wall street journal, Kamis (17/1).
Saat Taliban melarang anak- anak perempuan untuk bersekolah di tahun 1990-an, Mulah Wakil Ahmad Muttawakil menjabat sebagai menteri luar negeri.
Kini, putri Muttawakil bersekolah di Kabul— di sebuah sekolah yang ia bangun. “Ia duduk di kelas dua dan menjadi salah satu siswa berprestasi di kelasnya,” ujarnya bangga. Katanya ia sering membantu anaknya mengerjakan pekerjaan rumah. Demikian dilaporkan oleh wall street journal, Kamis (17/1).