PESANTREN, MADRASAH, DAN SEKOLAH

PENJELAJAHAN RECITAL, INTELEKTUAL, DAN SPIRITUAL TAK BERTEPI

Home | Sastra Muslim | Dunia Islam | Studi al-Qur'an | Semiotika | Cross Cultural Understanding

Jumat, 22 Oktober 2010

PESANTREN MASA DEPAN

Ditulis Oleh: Prof. Dr. Nur Syam, M.Si

Dewasa  ini pesantren sudah dikembangkan tidak hanya untuk upaya tafaqquh fiddin, akan tetapi juga mengarahkan misinya pada pengembangan kualitas santri untuk  kemampuan diri dalam menghadapi dunia riil kehidupan yang lebih luas.  Jika di masa lalu, orang mengirimkan anaknya ke pesantren hanya untuk kepentingan memperoleh pengetahuan agama atau tafaqquh fiddin, akan tetapi sekarang juga ada harapan baru agar anaknya juga memperoleh ilmu pengetahuan umum. Itulah sebabnya pesantren dengan kyainya lalu mengantisipasinya dengan membuka multi program, Ilmu agama, Ilmu umum dan praksisnya . Makanya, banyak kyai yang sudah melakukan pembaharuan system pendidikan di dunia pesantren.

Namun perubahan memang terjadi dengan sangat cepat. Di tahun 90-an, inovasi pesantren untuk mengembangkan pendidikan umum telah mencapai puncaknya. Terlihat dari banyaknya pesantren yang mengembangkan sekolah-sekolah umum. Hampir semua pesantren yang telah mapan dalam kemampuan santrinya di bidang agama, kemudian membuka pendidikan umum, misalnya SMU, SMK dan sebagainya. Pesantren Rejoso, misalnya membuka program studi umum, seperti SMP dan SMU dan juga program ST Telkom, dan SMK. Dalam hal ini Pesantren Rejoso mengembangkan kerjasama dengan BPPT dan sebagainya.Demikian pula Pesantren Tebuireng juga mengembangkan lembaga pendidikan umum, seperti SMA, SMK selain Madrasah Tsanawiyah dan  Aliyah.
Perkembangan ini menandai adanya keinginan berubah yang luar biasa di kalangan pesantren.  Jika di masa lalu ada anggapan bahwa pesantren adalah lembaga yang tidak mau berubah, stganan atau tradisional, maka sekarang justru terjadi kesebalikannya. Pesantren ternyata berubah cepat berpacu dengan perubahan social yang sangat cepat.
Dewasa ini, pesantren justru sudah melangkah jauh. Hal ini tentu saja disebabkan oleh beberapa factor.  Di  antara factor tersebut adalah semakin banyaknya SDM pesantren yang mengakses pendidikan umum.  Misalnya banyak dzurriyah kyai yang justru mengambil pendidikan umum pasca menyelesaikan pendidikan pesantrennya. Makanya ketika mereka kembali ke pesantren, lalu yang dikembangkan adalah penerapan pengetahuannya untuk mengembangkan institusi yang lebih luas cakupannya.  Putra-putri kyai banyak yang belajar di lembaga pendidikan umum, misalnya sainteks dan kedokteran. Sehingga, ketika kembali ke pesantren maka yang diperhatikannya ialah memberikan layanan pendidikan kesehatan, teknik dan sebagainya.
Ketika banyak pesantren telah mengembangkan pendidikan umum yang komprehensif, lalu sekarang mulai dikembangkan visi pesantren untuk mengarahkan bidikannya pada kebutuhan umat. Para kyai dan pengelola pesantren lainnya kemudian memasuki dunia agen perubahan social. Untuk kepentingan ini, maka pesantren yang mengembangkan agrobisnis juga memiliki asosiasi sebagai wadah untuk menyemaikan wawasan dan mengembangkan kesamaan visi tentang pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Ketika masyarakat sudah sangat mindedness tentang penggunaan pupuk kimiawi, maka pesantren mengembangkan pupuk organic. Jadi, pesantren telah mengembangkan pola baru dalam keterlibatannya dengan pemberdayaan masyarakat. Di dalam konteks ini, maka apa yang dinyatakan oleh Direktur Pesantren, Chorul Fuad Yusuf tentang pengembangan pesantre n ke depan dirasakan sangat tepat. Menurutnya, bahwa 10% santri saja yang diharapkan menjadi kyai khos, 60% menjadi kyai untuk memenuhi kebutuhan umat akan ilmu agama, seperti menjadi modin, ahli tahlil, yasin dan pemenuhan kebutuhan agama di level masyarakat luas, dan selebihnya 30% terarah kepada pemenuhan kebutuhan pemberdayaan masyarakat. Yang terakhir ini, maka yang diperlukan adalah alumnus pesantren yang bisa menggerakkan roda agribisnis, menguasai teknologi terapan, mengembangkan inovasi baru dalam pengembangkan kesejahteraan masyarakat dan sebagainya.
Oleh karenanya, ke depan pesantren akan menjadi pusat-pusat pengembangan masyarakat, yang sebenarnya sudah dimulai embrionya di awal-awal tahun 1990-an. Jika ini terjadi  maka pesantren akan menjadi kekuatan ekonomi untuk pemberdayaan masyarakat.
Wallahu a’lam bi al shawab.

Sumber: http://nursyam.sunan-ampel.ac.id/?p=952
Diposting oleh Dadan Rusmana di 20.19
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Pesantren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

PROFIL

  • Dadan Rusmana
  • Unknown

Terjemahkan Blog Ini

Raga Berjarak, Hati Tetap Bersatu. Selamat Berbagi dan bersaudara Fillah
DAFTAR ISI

PENDIDIKAN ISLAM

  • Kebijakan Tentang Pendidikan (4)
  • Kurikulum Pendidikan Islam (2)
  • Manajemen Pendidikan Islam (3)
  • Pendidikan Islam (18)
  • Pendidikan Islam dan Radikalisme (1)
  • Pendidikan Islam di Amerika dan Eropa (6)
  • Pendidikan Karakter (1)
  • Standar Nasional Pendidikan (2)
  • Tokoh Pendidikan Islam Indonesia (3)

PESANTREN

  • Kebijakan Tentang Pesantren (2)
  • Pesantren (27)
  • Pesantren dan Radikalisme (6)
  • Titian Muhibah Dunia Pesantren (3)
  • kurikulum Pesantren (6)

MADRASAH

  • Kebijakan Tentang Madrasah (7)
  • Madrasah (17)
  • Madrasah Aliyah (3)
  • Madrasah Bertaraf Internasional (1)
  • Madrasah Ibtidaiyah (1)
  • Madrasah Tsanawiyah (1)
  • Madrasah di Asia Selatan (1)

SEKOLAH

  • Sekolah (5)

Tema Lainnya

  • Indeks Pembangunan Indonesia (2)
  • Kelamahan Pendidikan di Indonesia (1)
  • Niat mencari ilmu (1)
  • Perguruan Tinggi (5)
  • Profesionalisme Guru (1)
  • UN (1)

Entri Populer

  • Sorogan dan Bandungan: Sistem Klasik Pendidikan di Pesantren
  • Beberapa Kelemahan Dunia Pendidikan di Indonesia
  • Pendidikan Islam di Eropa: Jerman
  • MADRASAH DI INDONESIA: SEKOLAH TERBAIK
  • Beberapa Cara Salah Mendidik Anak
  • Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Masih Tetap di Jajaran Bawah

ARSIP TULISAN

  • ►  2014 (8)
    • ►  Februari (3)
      • ►  Feb 13 (1)
      • ►  Feb 11 (2)
    • ►  Januari (5)
      • ►  Jan 18 (5)
  • ►  2013 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 27 (1)
      • ►  Nov 19 (1)
      • ►  Nov 13 (1)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 26 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 27 (1)
      • ►  Agu 22 (1)
  • ►  2012 (7)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 06 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 30 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 01 (1)
    • ►  Januari (4)
      • ►  Jan 22 (4)
  • ►  2011 (55)
    • ►  Desember (7)
      • ►  Des 20 (2)
      • ►  Des 14 (1)
      • ►  Des 13 (1)
      • ►  Des 07 (2)
      • ►  Des 02 (1)
    • ►  November (16)
      • ►  Nov 30 (1)
      • ►  Nov 28 (3)
      • ►  Nov 26 (3)
      • ►  Nov 25 (1)
      • ►  Nov 22 (3)
      • ►  Nov 20 (2)
      • ►  Nov 19 (1)
      • ►  Nov 10 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
    • ►  Oktober (10)
      • ►  Okt 30 (1)
      • ►  Okt 28 (2)
      • ►  Okt 27 (2)
      • ►  Okt 23 (3)
      • ►  Okt 15 (1)
      • ►  Okt 01 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 29 (1)
    • ►  Agustus (1)
      • ►  Agu 03 (1)
    • ►  Juli (4)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 18 (1)
      • ►  Jul 14 (1)
      • ►  Jul 07 (1)
    • ►  Juni (4)
      • ►  Jun 17 (1)
      • ►  Jun 16 (1)
      • ►  Jun 08 (1)
      • ►  Jun 02 (1)
    • ►  Mei (4)
      • ►  Mei 23 (1)
      • ►  Mei 21 (1)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 16 (1)
    • ►  April (3)
      • ►  Apr 25 (1)
      • ►  Apr 23 (1)
      • ►  Apr 22 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 07 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 13 (1)
  • ▼  2010 (16)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 30 (1)
      • ►  Des 29 (1)
      • ►  Des 15 (1)
    • ►  November (4)
      • ►  Nov 21 (1)
      • ►  Nov 16 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
      • ►  Nov 05 (1)
    • ▼  Oktober (7)
      • ►  Okt 30 (1)
      • ►  Okt 29 (1)
      • ►  Okt 28 (1)
      • ►  Okt 24 (1)
      • ▼  Okt 22 (1)
        • PESANTREN MASA DEPAN
      • ►  Okt 14 (2)
    • ►  September (2)
      • ►  Sep 30 (1)
      • ►  Sep 29 (1)

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Daftar Blog

  • Critical Muslims
    Syrian Muslim intellectual and critic Muhammad Shahrur (Shahrour) (1938-2019)
  • EKSOTISME DUNIA ISLAM
    Islam Jadi Agama Terbesar Kedua di 20 Negara Bagian AS
  • SASTRA MUSLIM
    HARI YANG DIJANJIKAN: NAJIB KAILANI
  • STUDI AL-QUR'AN
    Keseimbangan Angka-angka Dalam Al Qur’an
  • SEMIOTIKA

Tulisan dan Karya Terbaru tentang Pesantren dan Madrasah

  • Manajemen Pesantren_ A. Halim dkk (Ed)
  • Masa Depan Pesantren_Dr. In'am Sulaiman, M.Pd

INFO LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

  • INFO PESANTREN DI INDONESIA

Meniti Harapan

Meniti Harapan
dadanrusmana2011. Diberdayakan oleh Blogger.