Minat Masyarakat Terhadap Pendidikan Islam Meningkat
Pendidikan Islam Belum Digarap Maksimal
Redaktur: Krisman Purwoko
JAKARTA--Pengamat pendidikan, Imam
Suprayogo, menyatakan minat masyarakat atas pendidikan Islam terus meningkat.
Alasannya, banyak orang tua menginginkan anaknya tidak hanya memiliki
pengetahuan umum, tapi juga agama. Dengan begitu anak diharapkan menjadi
manusia intelektual dan berakhlak. ‘’Iya, saat ini terjadi peningkatan minat
masyarakat untuk memberikan pendidikan Islam bagi anak mereka baik di pesantren
maupun lembaga pendidikan Islam,’’ kata Rektor Univesritas Islam Negeri Malang
ini kepada Republika usai menghadiri semiloka Kongres Umat
Islam Indonesia (KUII) tentang peta pendidikan Islam di Kantor Majelis Ulama
Indonesia (MUI), di Jakarta, Rabu, (28/4/2010).
Menurut Imam, pesantren dan lembaga
pendidikan Islam saat ini menjadi solusi pendidikan alternatif bagi masyarakat.
Hal itu karena keduanya tidak hanya melengkapi siswa dengan pengetahuan umum,
tapi juga pengetahuan agama. Dengan demikian, siswa didik tidak hanya pintar
pengetahuan, tapi juga berakhlak. ‘’Jadi berbicara pendidikan karakter, lembaga
pendidikan Islam dan pesantren menjadi solusi alternatif,’’ jelasnya. Di
Indonesia, Imam menyebutkan, pesatnya pertumbuhan pendidikan Islam terjadi
setelah era reformasi. Pertumbuhan lembaga pendidikan Islam terjadi pada sisi
kuantitas dan kualitas. Selain itu, pesatnya pertumbuhan tidak hanya terjadi
pada tingkat perguruan tinggi, tapi juga sekolah dasar Islam. ‘’Saat ini banyak
orang tua yang bangga bila anaknya sekolah di SD Islam,’’ ucapnya.
Redaktur: Budi Raharjo
Reporter: M Bachrul Ilmi
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/04/29/113354-minat-masyarakat-atas-pendidikan-islam-meningkat;
Kamis, 29 April 2010 02:36 WIB
Pendidikan Islam Belum Digarap Maksimal
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pendidikan
Islam di Indonesia belum digarap secara maksimal. Padahal Indonesia memiliki
potensi sumberdaya manusia yang memadahi dan unggul dibandingkan negara lain.
Menurut Direktur The Islamic College Jakarta, Seyyed Ahmad Fazeli, hal
ini menjadi tantangan yang harus dipecahkan oleh praktisi pendidikan Muslim di
Indonesia untuk mengoptimalkan pendidikan Islam utamanya bagi kader-kader
Muslim yang berpotensi. ”Indonesia luas perlu dilakukan seleksi generasi muda
yang cerdas agar mutu pendidikan lebih maksimal,” kata dia dalam acara seminar
sehari dengan tema “Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia”yang digelar The
Islamic College Jakarta, Jakarta, Rabu (29/9/2010).
Seyyed menuturkan, para praktisi
pendidikan Islam di Indonesia dituntut menghadirkan teori pendidikan baru yang
mengacu pada nilai luhur Islam. Sebab, selama ini teori-teori pendidikan yang
diterapkan masih mengadopsi teori barat. Selain itu, bangsa Indonesia
didorong mencetak para peneliti dan ilmuwan yang tampil di kancah internasional.
Akan tetapi, upaya mewujudkan cita-cita tersebut tergantung pada kemampuan
berijtihad menghadirkan konsep pendidikan Islam yang integral dan komprehensif.
Seyyed mengatakan, ruh pendidikan
Islam terletak pada penguatan tauhid. Pendidikan dalam Islam tak menitik
beratkan pada materi. Pendidikan dalam Islam diperuntukkan untuk meraih tujuan
terbaik berdasarkan tuntunan Rasulullah. Namun demikian, tak kalah
penting unsur mendasar dalam pendidikan adalah praktek dengan melaksanakan hal
terbaik tersebut.”Kelebihan Indonesia tinggal dibina secara maksimal agar
mencapai hasil terbaik,” kata dia.
Redaktur: Krisman Purwoko
Reporter: Nashih
Nashrullah
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/10/09/30/137213-pendidikan-islam-di-indonesia-belum-digarap-maksimal; Kamis, 30 September 2010 04:40 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar