Prestasi siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional dari pemerintah, pengelola, dan masyarakat. Hal ini setidaknya diindikatori oleh beberapa hal. Pertama, pencapaian prestasi siswa MI belum (atau tidak) dapat setara dengan prestasi yang diperoleh siswa-siswi SD, baik SD Negeri atau swasta. Hal ini menunjukkan sistem pendidikan yang diterapkan pada MI belum didesain secara baik; atau jika desainnya telah baik, desain sistemnya diimplemetasikan belum mendapatkan pengawalan, monitoring, dan evaluasi yang proporsional (seharusnya). Kedua, keberadaan MI diberbagai wilayah, terutama di perkotaan, sulit atau sangat sedikit mendapatkan siswa, karena MI mendapatkan public trust (kepercayaan publik) yang rendah dibanding dengan SD. Rendahnya public trust ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik sistem, SDM, fasilitas, publikasi, maupun studi lanjut. Ketiga, SDM kepsek, guru, dan tenaga kependidikan di MI masih memiliki kompetensi (manajerial, profesional, sosial, dll) yang belum merata, atau cenderung "masih standar", atau belum banyak yang berkualifikasi "baik dan unggul".
Tiga indikator tersebut, setidaknya, telah mengharuskan semua pihak, terutama pemerintah (kemenag), pemikir pendidikan Islam, dan pengelola Madrasah Ibtidaiyah (MIN dan MIS) untuk terus meningkatkan sistem pengelolaan, manajemen, dan pencitraan publik ke arah yang lebih baik. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan dan competitiveness (daya saing) MI dengan lembaga pendidikan setara lainnya, serta untuk menghasilkan output (alumni) MI yang berkualitas baik dan unggul.
Menag Ajak Semua Pihak Perhatikan Prestasi Siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah
Bogor, (www.kemenag.go.id) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak semua pihak untuk memperhatikan secara khusus prestasi siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dalam hal peningkatan keilmuan dan mengembangkan bakat yang dimiliki, hingga mendapatkan prestasi yang gemilang. "Termasuk pemerintah dan khususnya para guru di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah," ujar Menag ketika membuka acara Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) ke II tingkat MI se Jawa Barat, di Gedung Olah Raga (GOR) Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, (10/10). Porseni yang diikuti 4.328 siswa dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) se Jawa Barat ini dihadiri sejumlah pejabat antara lain Walikota Bogor Diani Budiarto, Kakanwil Kemenag Jawa Barat H Saeroji, Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Jawa Barat Dah Saifullah dan para guru Madrasah Ibtidaiyah se Jawa Barat.
Dalam hal prestasi, Menag meminta untuk tidak membeda-bedakan antara siswa yang mempunyai bakat dan siswa yang tidak berbakat. Untuk itu, bimbingan dan arahan dari para guru penting dilakukan. Dengan bimbingan dan arahan itulah, para siswa menjadi terpacu untuk terus meraih prestasi, baik segi keilmuan maupun bidang olahraga. "Guru harus bisa membangkitkan gairah siswa dalam meraih prestasi," ujar Mantan Ketua PB PMII ini. Menag mengatakan, prestasi dan bakat yang dimiliki oleh siswa-siswi MI banyak yang terpendam, dan tidak bisa tersalurkan secara baik. Padahal, kata Menag, bakat-bakat yang terpendam jika digali dan dikembangkan akan menghasilkan prestasi yang gemilang. "Untuk itu, guru MI jangan sampai berkecil hati, semangat berprestasi harus dikembangkan dan bisa mengukir prestasi, tidak hanya di Bogor atau tingkat Jawa Barat saja, akan tetapi ditingkat nasional," ungkapnya. Menag berpesan kepada seluruh peserta untuk terus memacu prestasi yang membanggakan untuk semuanya, karena dengan prestasi itulah nama harum keluarga, guru, sekolah hingga bangsa Indonesia akan menyebar kemana-mana. "Ayo terus berprestasi, kalian semua adalah harapan keluarga, guru, orang tua dan bangsa Indonesia," ujarnya.
Acara diawali dengan devile parade peserta dan pertunjukan marching band dari berbagai sekolah Madrasah Ibtidaiyah se Jawa Barat, arak-arakan peserta dan para pelatih dari masing-masing sekolah ini menjadi tontonan menarik ketika para siswa berjalan beriring-iringan dengan berbagai macam atribut dari madrasah Ibtidaiyah masing-masing. Sementara itu, Ketua Panitia Sumarjaya mengatakan, diadakannya porseni ini dengan tujuan meningkatkan prestasi dan menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki oleh siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah se Jawa Barat. Bakat yang dimiliki oleh para siswa ini meliputi keterampilan, keilmuan dan olahraga. "Inilah ajang untuk meraih prestasi," ujarnya. Selain itu, katanya, Porseni yang diadakan setahun sekali ini, semua biaya dikumpulkan melalui swadaya Madrasah Ibtidaiyah se Jawa Barat. Sehingga prestasi yang diraih benar-benar murni hasil dari penggalian bakat melalui ajang Porseni ini. "Kami berharap porseni ini bisa berlanjut hingga ke ajang nasional," ujarnya. (dik)
wah..., kami jadi semakin bersemangat untuk berprestasi... makasih share-nya pak... kunjungi kami juga ya... www.mismiftahulamin.com ^_^
BalasHapusInsya Allah, Prestasi siswa Madrasah Ibtidaiyah akan terus menanjak, Karena Madrasah adalah sekolah terbaik di Indonesia..
BalasHapus