PESANTREN, MADRASAH, DAN SEKOLAH

PENJELAJAHAN RECITAL, INTELEKTUAL, DAN SPIRITUAL TAK BERTEPI

Home | Sastra Muslim | Dunia Islam | Studi al-Qur'an | Semiotika | Cross Cultural Understanding

Minggu, 23 Oktober 2011

Prestasi Madrasah Ibtidaiyah, Perlu Ditingkatkan

    Prestasi siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional dari pemerintah, pengelola, dan masyarakat. Hal ini setidaknya diindikatori oleh beberapa hal. Pertama, pencapaian prestasi siswa MI belum (atau tidak) dapat setara dengan prestasi yang diperoleh siswa-siswi SD, baik SD Negeri atau swasta. Hal ini menunjukkan sistem pendidikan yang diterapkan pada MI belum didesain secara baik; atau jika desainnya telah baik,  desain sistemnya diimplemetasikan belum mendapatkan pengawalan, monitoring, dan evaluasi yang proporsional (seharusnya). Kedua, keberadaan MI diberbagai wilayah, terutama di perkotaan, sulit atau sangat sedikit mendapatkan siswa, karena MI mendapatkan public trust (kepercayaan publik) yang rendah dibanding dengan SD. Rendahnya public trust ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik sistem, SDM, fasilitas, publikasi, maupun studi lanjut. Ketiga, SDM kepsek, guru, dan tenaga kependidikan di MI masih memiliki kompetensi (manajerial, profesional, sosial, dll) yang belum merata, atau cenderung "masih standar", atau belum banyak yang berkualifikasi "baik dan unggul".
     Tiga indikator tersebut, setidaknya, telah mengharuskan semua pihak, terutama pemerintah (kemenag), pemikir pendidikan Islam, dan pengelola Madrasah Ibtidaiyah (MIN dan MIS) untuk terus meningkatkan sistem pengelolaan, manajemen, dan pencitraan publik ke arah yang lebih baik. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan dan competitiveness (daya saing) MI dengan lembaga pendidikan setara lainnya, serta untuk menghasilkan output (alumni) MI yang berkualitas baik dan unggul. 
   
Foto

Menag Ajak Semua Pihak Perhatikan Prestasi Siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah
     Bogor, (www.kemenag.go.id) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak semua pihak untuk memperhatikan secara khusus prestasi siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dalam hal peningkatan keilmuan dan mengembangkan bakat yang dimiliki, hingga mendapatkan prestasi yang gemilang. "Termasuk pemerintah dan khususnya para guru di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah," ujar Menag ketika membuka acara Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) ke II tingkat MI se Jawa Barat, di Gedung Olah Raga (GOR) Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, (10/10). Porseni yang diikuti 4.328 siswa dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) se Jawa Barat ini dihadiri sejumlah pejabat antara lain Walikota Bogor Diani Budiarto, Kakanwil Kemenag Jawa Barat H Saeroji, Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Jawa Barat Dah Saifullah dan para guru Madrasah Ibtidaiyah se Jawa Barat.
        Dalam hal prestasi, Menag meminta untuk tidak membeda-bedakan antara siswa yang mempunyai bakat dan siswa yang tidak berbakat. Untuk itu, bimbingan dan arahan dari para guru penting dilakukan. Dengan bimbingan dan arahan itulah, para siswa menjadi terpacu untuk terus meraih prestasi, baik segi keilmuan maupun bidang olahraga. "Guru harus bisa membangkitkan gairah siswa dalam meraih prestasi," ujar Mantan Ketua PB PMII ini. Menag mengatakan, prestasi dan bakat yang dimiliki oleh siswa-siswi MI banyak yang terpendam, dan tidak bisa tersalurkan secara baik. Padahal, kata Menag, bakat-bakat yang terpendam jika digali dan dikembangkan akan menghasilkan prestasi yang gemilang. "Untuk itu, guru MI jangan sampai berkecil hati, semangat berprestasi harus dikembangkan dan bisa mengukir prestasi, tidak hanya di Bogor atau tingkat Jawa Barat saja, akan tetapi ditingkat nasional," ungkapnya. Menag berpesan kepada seluruh peserta untuk terus memacu prestasi yang membanggakan untuk semuanya, karena dengan prestasi itulah nama harum keluarga, guru, sekolah hingga bangsa Indonesia akan menyebar kemana-mana. "Ayo terus berprestasi, kalian semua adalah harapan keluarga, guru, orang tua dan bangsa Indonesia," ujarnya.
      Acara diawali dengan devile parade peserta dan pertunjukan marching band dari berbagai sekolah Madrasah Ibtidaiyah se Jawa Barat, arak-arakan peserta dan para pelatih dari masing-masing sekolah ini menjadi tontonan menarik ketika para siswa berjalan beriring-iringan dengan berbagai macam atribut dari madrasah Ibtidaiyah masing-masing. Sementara itu, Ketua Panitia Sumarjaya mengatakan, diadakannya porseni ini dengan tujuan meningkatkan prestasi dan menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki oleh siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah se Jawa Barat. Bakat yang dimiliki oleh para siswa ini meliputi keterampilan, keilmuan dan olahraga. "Inilah ajang untuk meraih prestasi," ujarnya. Selain itu, katanya, Porseni yang diadakan setahun sekali ini, semua biaya dikumpulkan melalui swadaya Madrasah Ibtidaiyah se Jawa Barat. Sehingga prestasi yang diraih benar-benar murni hasil dari penggalian bakat melalui ajang Porseni ini. "Kami berharap porseni ini bisa berlanjut hingga ke ajang nasional," ujarnya. (dik)
Diposting oleh Dadan Rusmana di 15.29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Madrasah, Madrasah Ibtidaiyah

2 komentar:

  1. mima2 Desember 2011 pukul 07.41

    wah..., kami jadi semakin bersemangat untuk berprestasi... makasih share-nya pak... kunjungi kami juga ya... www.mismiftahulamin.com ^_^

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  2. Dadan Rusmana4 Desember 2011 pukul 05.00

    Insya Allah, Prestasi siswa Madrasah Ibtidaiyah akan terus menanjak, Karena Madrasah adalah sekolah terbaik di Indonesia..

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

PROFIL

  • Dadan Rusmana
  • Unknown

Terjemahkan Blog Ini

Raga Berjarak, Hati Tetap Bersatu. Selamat Berbagi dan bersaudara Fillah
DAFTAR ISI

PENDIDIKAN ISLAM

  • Kebijakan Tentang Pendidikan (4)
  • Kurikulum Pendidikan Islam (2)
  • Manajemen Pendidikan Islam (3)
  • Pendidikan Islam (18)
  • Pendidikan Islam dan Radikalisme (1)
  • Pendidikan Islam di Amerika dan Eropa (6)
  • Pendidikan Karakter (1)
  • Standar Nasional Pendidikan (2)
  • Tokoh Pendidikan Islam Indonesia (3)

PESANTREN

  • Kebijakan Tentang Pesantren (2)
  • Pesantren (27)
  • Pesantren dan Radikalisme (6)
  • Titian Muhibah Dunia Pesantren (3)
  • kurikulum Pesantren (6)

MADRASAH

  • Kebijakan Tentang Madrasah (7)
  • Madrasah (17)
  • Madrasah Aliyah (3)
  • Madrasah Bertaraf Internasional (1)
  • Madrasah Ibtidaiyah (1)
  • Madrasah Tsanawiyah (1)
  • Madrasah di Asia Selatan (1)

SEKOLAH

  • Sekolah (5)

Tema Lainnya

  • Indeks Pembangunan Indonesia (2)
  • Kelamahan Pendidikan di Indonesia (1)
  • Niat mencari ilmu (1)
  • Perguruan Tinggi (5)
  • Profesionalisme Guru (1)
  • UN (1)

Entri Populer

  • Sorogan dan Bandungan: Sistem Klasik Pendidikan di Pesantren
  • Beberapa Kelemahan Dunia Pendidikan di Indonesia
  • Pendidikan Islam di Eropa: Jerman
  • MADRASAH DI INDONESIA: SEKOLAH TERBAIK
  • Beberapa Cara Salah Mendidik Anak
  • Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Masih Tetap di Jajaran Bawah

ARSIP TULISAN

  • ►  2014 (8)
    • ►  Februari (3)
      • ►  Feb 13 (1)
      • ►  Feb 11 (2)
    • ►  Januari (5)
      • ►  Jan 18 (5)
  • ►  2013 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 27 (1)
      • ►  Nov 19 (1)
      • ►  Nov 13 (1)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 26 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 27 (1)
      • ►  Agu 22 (1)
  • ►  2012 (7)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 06 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 30 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 01 (1)
    • ►  Januari (4)
      • ►  Jan 22 (4)
  • ▼  2011 (55)
    • ►  Desember (7)
      • ►  Des 20 (2)
      • ►  Des 14 (1)
      • ►  Des 13 (1)
      • ►  Des 07 (2)
      • ►  Des 02 (1)
    • ►  November (16)
      • ►  Nov 30 (1)
      • ►  Nov 28 (3)
      • ►  Nov 26 (3)
      • ►  Nov 25 (1)
      • ►  Nov 22 (3)
      • ►  Nov 20 (2)
      • ►  Nov 19 (1)
      • ►  Nov 10 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
    • ▼  Oktober (10)
      • ►  Okt 30 (1)
      • ►  Okt 28 (2)
      • ►  Okt 27 (2)
      • ▼  Okt 23 (3)
        • Prestasi Madrasah Ibtidaiyah, Perlu Ditingkatkan
        • Peguruan Tinggi Asing di Indonesia: Tantangan dan ...
        • Hanya 15% Pengajar Layak Disebut Dosen
      • ►  Okt 15 (1)
      • ►  Okt 01 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 29 (1)
    • ►  Agustus (1)
      • ►  Agu 03 (1)
    • ►  Juli (4)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 18 (1)
      • ►  Jul 14 (1)
      • ►  Jul 07 (1)
    • ►  Juni (4)
      • ►  Jun 17 (1)
      • ►  Jun 16 (1)
      • ►  Jun 08 (1)
      • ►  Jun 02 (1)
    • ►  Mei (4)
      • ►  Mei 23 (1)
      • ►  Mei 21 (1)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 16 (1)
    • ►  April (3)
      • ►  Apr 25 (1)
      • ►  Apr 23 (1)
      • ►  Apr 22 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 07 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 13 (1)
  • ►  2010 (16)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 30 (1)
      • ►  Des 29 (1)
      • ►  Des 15 (1)
    • ►  November (4)
      • ►  Nov 21 (1)
      • ►  Nov 16 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
      • ►  Nov 05 (1)
    • ►  Oktober (7)
      • ►  Okt 30 (1)
      • ►  Okt 29 (1)
      • ►  Okt 28 (1)
      • ►  Okt 24 (1)
      • ►  Okt 22 (1)
      • ►  Okt 14 (2)
    • ►  September (2)
      • ►  Sep 30 (1)
      • ►  Sep 29 (1)

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Daftar Blog

  • Critical Muslims
    Syrian Muslim intellectual and critic Muhammad Shahrur (Shahrour) (1938-2019)
  • EKSOTISME DUNIA ISLAM
    Islam Jadi Agama Terbesar Kedua di 20 Negara Bagian AS
  • SASTRA MUSLIM
    HARI YANG DIJANJIKAN: NAJIB KAILANI
  • STUDI AL-QUR'AN
    Keseimbangan Angka-angka Dalam Al Qur’an
  • SEMIOTIKA

Tulisan dan Karya Terbaru tentang Pesantren dan Madrasah

  • Manajemen Pesantren_ A. Halim dkk (Ed)
  • Masa Depan Pesantren_Dr. In'am Sulaiman, M.Pd

INFO LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

  • INFO PESANTREN DI INDONESIA

Meniti Harapan

Meniti Harapan
dadanrusmana2011. Diberdayakan oleh Blogger.