PESANTREN, MADRASAH, DAN SEKOLAH

PENJELAJAHAN RECITAL, INTELEKTUAL, DAN SPIRITUAL TAK BERTEPI

Home | Sastra Muslim | Dunia Islam | Studi al-Qur'an | Semiotika | Cross Cultural Understanding

Sabtu, 26 November 2011

Madrasah-Madrasah di Negeri "Singa"

Perkembangan Madrasah di Singapura: Overview
Madrasah di Singapura mengalami perkembangan cukup pesat pada tahun 1990-an seiring dengan meningkatnya antusiasme masyarakat muslim Singapura untuk menyebarkan nilai-nilai ke-Islam-an. Selain itu, keberadaan kaum imigran, terutama dari Arab dan India Muslim, telah mendorong perkembangan madrasah ini, dengan berdirinya madrasah-madrasah untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak imigran. Selain hal tersebut, “campur tangan” pemerintah untuk mengatur keberadaan madrasah ini pun turut andil mendongkrak popularitas madrasah ini.

Keberadaan madrasah di negeri ini semakin mendapat sorotan kalangan pemerintah dan masyarakat multi-etnik dan multi-agama Singapura pasca peristiwa keruntuhan WTC, 11 September. Sebagaimana terjadi di negara-negara lainnya, ketika Muslim dan Islam diidetikkan dengan teroris(me), maka salah satu kecurigaan masyarakat dan pemerintah diarahkan ke Madrasah (dan pesantren). Hal ini karena Islam garis keras di Asia Tengah (Afghanistan, Iran),  Asia Selatan (India, Pakistan), dll berasal dari madrasah. Kemudian terjadilah pengidentikkan karakter seluruh Madrasah sebagai representasi dari Islam garis keras (bahkan teroris). Untuk kasus Singapura, karena kedekatan dengan wilayah Indonesia yang kerap juga madrasah dan pesantrennya dicitrakan terkait "terorisme", maka madrasah di Singapura pun mendapat sorotan dan kecurigaan serupa. Namun, di tengah-tengah pencitraan pejoratif seperti ini, madrasah di Singapura tetap bertahan da berkembang.    

Kini, terdapat beberapa Madrasah di Singapura yang terdapftar sebagai madrasah (yang diakui Negara setara sekolah negara), yakni 1) Madrasah al-Irsyad al-Islamiah, 2) Madrasah al-Arabiyyah al-Islamiah (Primary and Secondary), 3) Madrasah al-Junied al-Islamiah, 4) Madrasah Wak Tanjong al-Islamiah, 5) Madrasah al-Sagoff al-‘Arabiyyah (semua perempuan), 6) Madrasah al-Ma’arif al-Islamiah (Semua perempuan). Sejarah madrasah-madrasah tersebut dapat dideskripsikan secara singkat sebagai berikut.
  • Madrasah mulai di Singapura pada tahun 1912 ketika Madrasah Al-Arabiah Alsagoff dibangun di Jalan Sultan. Madrasah ini dibangun oleh keluarga seorang pengusaha Arab kaya, Syed Mohamed Alsagoff, dan dibangun secara anumerta/ didedikasikan untuk Mohammed al-Sagoff.
  • Kemudian pada tahun 1927, Madrasah Aljunied dibangun di Victoria Street. Madrasah ini didirikan oleh Syed Abdur-Rahman bin Junied Aljunied, wali dari wakaf (endowment muslim) Syed Omar bin Ali Aljunied. Syed Omar juga seorang pedagang terkenal pada waktu itu.
  • Madrasah Al-Maarif al-Islamiah kemudian dibangun di Tanjong Katong pada tahun 1936. Madrasah ini pun dibangun kembali di Ipoh Lane di 1939 oleh Omar Shaikh Bamadhaj. Madrasah itu kemudian dikelola oleh Kiyai Muhammad Fadhlullah Suhaimi.  Hingga kini, tanah wakaf dan madrasah ini dikelola oleh keluarga Suhaimi.
  • Syaikh Umar juga mendirikan madrasah Bamadhaj lain di Hard Hillside bernama Madrasah Al-Arabiah Al-Islamiyah.  Madrasah Ini sempat hancur dalam kebakaran sekitar sepuluh tahun lalu.  Sejak itu berfungsi di tempat Ikatan (Association) Muhammadiyah di 14 Jalan Selamat. Sejak April 2005, semua siswa Madrasah Tsanawiyah (sekunder) telah dipindahkan ke Lorong 13 Geylang dengan selesainya gedung baru sementara siswa utama masih tetap di Jalan Selamat.
  • Lain madrasah dibangun pada 1955 itu Madrasah Wak Tanjong Al-Islamiyah.Sebuah upaya penggalangan dana besar diluncurkan pada 1987 dan pada tahun 1993 sejak saat itu telah dipugar menjadi bangunan modern baru yang sekarang di 589 Sims Avenue.
  • Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyah didirikan pada tahun 1947, sebelumnya terletak di Jalan 67-6 Hindhede dan terdaftar pada tahun 1960 oleh Mr Basri bin Ahmad. Muis mengambil alih kepemilikan pada tahun 1991. Itu bergeser dan tinggal sementara di Bukit Panjang mantan Sekolah Dasar di Jalan Km 17 Woodlands mana t dia sewa berakhir pada tahun 1996. Hal ini sekarang di gedung lain di No 9 disewakan, Winstedt Road.
Catatan: Selain enam madrasah yang disebutkan di atas, ada madrasah masjid yang berdampingan di masjid-masjid yang dibangun oleh penduduk Muslim awal pulau, seperti Madrasah al-Tahzibiyyah al-Islamiah Madrasah Haji Mohd Salleh, dan Madrasah Kindergarten Zulfa.
Kebanyakan madrasah dibangun di atas filantrofi (hibah, wakaf [Muslim’s endowment]) umat Islam Singapura, MUIS, dan lainnya. Misalnya, al-Sagoff, al-Ma’arif, dan al-Khairiyyah berdiri di atas tanah wakaf. Sedangkan madrasah lainnya telah diakuisisi oleh pemerintah Singapura. Untuk meningkatkan peran dan kualitas madrasah ini, Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS) dan komite (pengelola) madrasah mengembangkan program Madrasah Strategic Unit (MSU). Semua madrasah diatur berdasarkan undang-undang pendidikan. Menurut Pasal 87 dan 88 dari UU Administrasi hukum Islam, kontrol madrasah berada di bawah MUIS. Para komite pun harus terdaptar di Departemen Pendidikan (MOE) yang diperbaharui setiap dua tahun sekali.
Andil madrasah pun tidak dapat dikucilkan dalam pembangunan Singapura dalam berbagai sektor. Hal ini dinyatakan oleh Majelis Ulama Islam Singapura (MUIS), “The madrasah in Singapore have been instrumental in developing Islamic scholars who are currently holding key appointments in the religious sector namely the Registry of Muslim Marriages, Syariah Court, mosques and madrasahs in Singapore as well as the region.”


Madrasah Singapura Berkurikulum Moderen: Kasus al-Irsyad
Para siswa diajarkan berbagai mata pelajaran dalam pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. Mata pelajaran lainnya menyesuaikan dengan matpel dasar sekolah Negara, seperti Bahasa Inggris, Bahasa Melayu, Matematika, dll.
Selain para siswa mempelajari agama Islam sementara mereka juga mempelajari subjek-subjek non Islam, membuat madrasah Al-Irsyad Al Islamiah di Singapura menjadi contoh pendidikan Islam yang sejalan dengan dunia modern di negeri singa tersebut. "Ini seperti halnya American Idol," ujar Razak Mohamed Lazim, kepala Al-Irsyad seperti yang dikutip oleh New York Times, 23 April. Di dalam sekolah siswa memulai harinya dengan doa dan puja-puji shalawat terhadap Nabi Muhammad. Saat di kelas, siswa mempelajari subjek agama seperti halnya mata pelajaran lain, seperti Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran lain sesuai kurikulum nasional. "Di sini, mereka mengajari banyak hal dari sekedar belajar Islam," ujar Noridah Mahad, 44, salah satu orang tua siswa yang bersekolah di sana. "Sehingga siswa Muslim akan memahami dua hal: tentang Islam dan tentang dunia luar," imbuhnya.

Madrasah Singapura Berkurikulum Moderen

Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah sendiri memiliki total siswa 900 orang mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Demi mengakomodasi kurikulum ganda, Islam dan nasional, sekolah memiliki waktu sekolah tiga jam lebih panjang dari pada sekolah umumnya. Madrasah Al-Irsyad menempati urutan pertama dari enam madrasah yang ada di Negeri Singa tersebut.
Selain menganut kurikulum modern, institusi pendidikan Islam tersebut juga memiliki titik utama sebagai Islamic Center dari Dewan Agama Islam Singapura, dewan penasihat yang memberi masukan kepada pemerintah perihal urusan menyangkut Muslim. Al-Irsyad dipilih untuk menjadi pusat "percontohan" ujar Razak yang juga menjadi anggota dewan agama tersebut. Muslim di Singapura diperkirakan mencapai 450 ribu hingga 500, menjadi 14 hingga 15 persen dari total populasi.
Banyak lulusan dari Al-Irsyad mengaku beruntung bersekolah di institusi tersebut. "Ada yang menjadi pegawai pemerintahan, beberapa lagi menjadi guru dan ada pula yang bekerja di layanan sipil," ujar Mohamed Muneer, 32 tahun, guru kimia di Al-Irsyad. "Keseimbangan antara mata pelajaran Islam dan umum sangat membantu siswa menjalani hidup normal bila dibanding dengan siswa madrasah lain," ujarnya.
Madrasah di Singapura mengalami peningkatan popularitas pada tahun 1990-an sejalan dengan ketertarikan baru terhadap Islam. Hanya saja peningkatan itu sedikit menurun dengan miskinnya pendidikan non-religius dalam mata pelajaran madrasah, hal yang sempat menjadi perhatian negara. Pada 2003, pemerintah membuat kewajiban standar pendidikan sekolah dasar untuk diikuti semua sekolah umum, mengikutkan pula madrasah, dan memberi tenggat agar setiap sekolah memberikan standar dasar hingga tahun 2010.
Jika mereka gagal, mereka harus menghentikan memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak. "Peraturan tersebut memaksa madrasah mengganti kurikulum mereka tak sekedar murni sekolah agama," ujar Mukhlis Abu Bakar, ahli pendidikan madrasah di Institut Pendidikan Nasional, sekaligus guru di Al Irsyad. Dilihat sebagai model pendidikan Islam yang segelombang dengan dunia modern, Al-Irsyad kini bahkan menjadi model bagi banyak sekolah serupa di kawasan Asia Selatan.
Dua madrasah di Indonesia pun ada yang mengacu pada kurikulum Al-Irsyad. Institusi itu baru-baru ini juga melakukan perbincangan kerjasama dengan madrasah Filipina dan Thailand dalam hal transfer model kurikulum moderen. "Dunia Muslim secara umum tengah berjuang dalam pendidikan Islam," ujar Razak. "Dalam banyak kasus, itu juga tantangan yang dihadapi dunia Muslim, Karena sering kali kita lupa tidak memasukkan kebutuhan Islam sebagai keyakinan yang harus hidup dan berinteraksi di tengah-tengah komunitas lain dan agama lain," ujarnya./itz

Sumber:
1.       http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/09/04/24/46161-madrasah-singapura-berkurikulum-moderen; Jumat, 24 April 2009 23:17 WIB
2.      www.muis.gov.sg/cms/.../Madrasahs.aspx?id... 
3.      http://en.wikipedia.org/wiki/Madrasah_Al-Irsyad_Al-Islamiah
Diposting oleh Dadan Rusmana di 13.48
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Madrasah

1 komentar:

  1. dodi21 Agustus 2012 pukul 01.02

    assalamualaikum...
    maaf, saya mau tanya saya pengajar alquran di malaysia berasal dari indonesia, saya ingin sekali mengajar privat / tuisyen iqro dan alqur'an di singapura,

    apakah saya bisa membuka kelas persendirian privat / tuisyen / kursus membaca alquran / bidang agama di singapura sebagaimana di malaysia?
    apakah harus mendapat persetujuan dari pihak MUIS di sana?
    berapa biaya sewa kamar perbulan dan biaya makan perbulan?
    apakah boleh orang indonesia pasang iklan di koran koran mengenai bimbingan mengaji ini?
    bagaimana dengan masalah visa disana? apakah ada agen visa sebagaimana di malaysia?

    terimakasih atas jawabannya, elwidad@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

PROFIL

  • Dadan Rusmana
  • Unknown

Terjemahkan Blog Ini

Raga Berjarak, Hati Tetap Bersatu. Selamat Berbagi dan bersaudara Fillah
DAFTAR ISI

PENDIDIKAN ISLAM

  • Kebijakan Tentang Pendidikan (4)
  • Kurikulum Pendidikan Islam (2)
  • Manajemen Pendidikan Islam (3)
  • Pendidikan Islam (18)
  • Pendidikan Islam dan Radikalisme (1)
  • Pendidikan Islam di Amerika dan Eropa (6)
  • Pendidikan Karakter (1)
  • Standar Nasional Pendidikan (2)
  • Tokoh Pendidikan Islam Indonesia (3)

PESANTREN

  • Kebijakan Tentang Pesantren (2)
  • Pesantren (27)
  • Pesantren dan Radikalisme (6)
  • Titian Muhibah Dunia Pesantren (3)
  • kurikulum Pesantren (6)

MADRASAH

  • Kebijakan Tentang Madrasah (7)
  • Madrasah (17)
  • Madrasah Aliyah (3)
  • Madrasah Bertaraf Internasional (1)
  • Madrasah Ibtidaiyah (1)
  • Madrasah Tsanawiyah (1)
  • Madrasah di Asia Selatan (1)

SEKOLAH

  • Sekolah (5)

Tema Lainnya

  • Indeks Pembangunan Indonesia (2)
  • Kelamahan Pendidikan di Indonesia (1)
  • Niat mencari ilmu (1)
  • Perguruan Tinggi (5)
  • Profesionalisme Guru (1)
  • UN (1)

Entri Populer

  • Sorogan dan Bandungan: Sistem Klasik Pendidikan di Pesantren
  • Beberapa Kelemahan Dunia Pendidikan di Indonesia
  • Pendidikan Islam di Eropa: Jerman
  • MADRASAH DI INDONESIA: SEKOLAH TERBAIK
  • Beberapa Cara Salah Mendidik Anak
  • Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Masih Tetap di Jajaran Bawah

ARSIP TULISAN

  • ►  2014 (8)
    • ►  Februari (3)
      • ►  Feb 13 (1)
      • ►  Feb 11 (2)
    • ►  Januari (5)
      • ►  Jan 18 (5)
  • ►  2013 (6)
    • ►  November (3)
      • ►  Nov 27 (1)
      • ►  Nov 19 (1)
      • ►  Nov 13 (1)
    • ►  Oktober (1)
      • ►  Okt 26 (1)
    • ►  Agustus (2)
      • ►  Agu 27 (1)
      • ►  Agu 22 (1)
  • ►  2012 (7)
    • ►  Juni (1)
      • ►  Jun 06 (1)
    • ►  Mei (1)
      • ►  Mei 30 (1)
    • ►  Februari (1)
      • ►  Feb 01 (1)
    • ►  Januari (4)
      • ►  Jan 22 (4)
  • ▼  2011 (55)
    • ►  Desember (7)
      • ►  Des 20 (2)
      • ►  Des 14 (1)
      • ►  Des 13 (1)
      • ►  Des 07 (2)
      • ►  Des 02 (1)
    • ▼  November (16)
      • ►  Nov 30 (1)
      • ►  Nov 28 (3)
      • ▼  Nov 26 (3)
        • Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Masih Tetap ...
        • Madrasah-Madrasah di Negeri "Singa"
        • Pendidikan Karakter
      • ►  Nov 25 (1)
      • ►  Nov 22 (3)
      • ►  Nov 20 (2)
      • ►  Nov 19 (1)
      • ►  Nov 10 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
    • ►  Oktober (10)
      • ►  Okt 30 (1)
      • ►  Okt 28 (2)
      • ►  Okt 27 (2)
      • ►  Okt 23 (3)
      • ►  Okt 15 (1)
      • ►  Okt 01 (1)
    • ►  September (1)
      • ►  Sep 29 (1)
    • ►  Agustus (1)
      • ►  Agu 03 (1)
    • ►  Juli (4)
      • ►  Jul 31 (1)
      • ►  Jul 18 (1)
      • ►  Jul 14 (1)
      • ►  Jul 07 (1)
    • ►  Juni (4)
      • ►  Jun 17 (1)
      • ►  Jun 16 (1)
      • ►  Jun 08 (1)
      • ►  Jun 02 (1)
    • ►  Mei (4)
      • ►  Mei 23 (1)
      • ►  Mei 21 (1)
      • ►  Mei 20 (1)
      • ►  Mei 16 (1)
    • ►  April (3)
      • ►  Apr 25 (1)
      • ►  Apr 23 (1)
      • ►  Apr 22 (1)
    • ►  Maret (1)
      • ►  Mar 01 (1)
    • ►  Februari (2)
      • ►  Feb 07 (1)
      • ►  Feb 04 (1)
    • ►  Januari (2)
      • ►  Jan 23 (1)
      • ►  Jan 13 (1)
  • ►  2010 (16)
    • ►  Desember (3)
      • ►  Des 30 (1)
      • ►  Des 29 (1)
      • ►  Des 15 (1)
    • ►  November (4)
      • ►  Nov 21 (1)
      • ►  Nov 16 (1)
      • ►  Nov 08 (1)
      • ►  Nov 05 (1)
    • ►  Oktober (7)
      • ►  Okt 30 (1)
      • ►  Okt 29 (1)
      • ►  Okt 28 (1)
      • ►  Okt 24 (1)
      • ►  Okt 22 (1)
      • ►  Okt 14 (2)
    • ►  September (2)
      • ►  Sep 30 (1)
      • ►  Sep 29 (1)

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Daftar Blog

  • Critical Muslims
    Syrian Muslim intellectual and critic Muhammad Shahrur (Shahrour) (1938-2019)
  • EKSOTISME DUNIA ISLAM
    Islam Jadi Agama Terbesar Kedua di 20 Negara Bagian AS
  • SASTRA MUSLIM
    HARI YANG DIJANJIKAN: NAJIB KAILANI
  • STUDI AL-QUR'AN
    Keseimbangan Angka-angka Dalam Al Qur’an
  • SEMIOTIKA

Tulisan dan Karya Terbaru tentang Pesantren dan Madrasah

  • Manajemen Pesantren_ A. Halim dkk (Ed)
  • Masa Depan Pesantren_Dr. In'am Sulaiman, M.Pd

INFO LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

  • INFO PESANTREN DI INDONESIA

Meniti Harapan

Meniti Harapan
dadanrusmana2011. Diberdayakan oleh Blogger.